Banyak
yang kita kenal dalam dunia investasi secara umum, seperti investasi pada
bidang emas, deposito, saham, dan sebagainya. Jenis investasi ini dapt
mengahsilkan keuntangan bagi mereka yang menanamkan uangnya pada investasi
tersebut. Namun pada investasi ini memiliki resiko yang sangat besar, sehingga
tak jarang mereka harus berpikir-pikir terlebih dahulu untuk berinvestasi yang
resikonya kecil. Contohnya resiko yang besar pada saham atau emas yang dijual
di bursa efek sewaktu-waktu dapat berubah dengan pola naik-turun. Sehingga
dalam investasi ini membutuhkan kejelian dan melakukan pengecekan setiap saat
agar dapat menghindari kerugian.
Alasan
inilah yang membuat orang beralih investasi yang dirasa lebih aman, yaitu
investasi properti, jenis- jenis properti juga banyak macamnya, baik berupa
tanah, rumah, ruko, apartemen dan lain sebagainya. Masinng-masing jenis
properti juga memiliki kekurang dan kelebihan
1. Apa
yang dimaksud dengan investasi properti atau tanah?
2. Apa
saja kelebihan dalan kekurangan dalam investasi properti atau tanah?
3. Apa
saja yang perlu dipertimbangkan dalam berinvestasi properti atau tanah?
4. Bagaimana
cara meminimalkan resiko investasi properti
atau tanah?
5. Apa
saja jenis dari investasi properti atau tanah?
1. Mengetahui
dan memahami penjelasan investasi properti atau tanah
2. Dapat
dijadikan acuan bisnis dalam menginvestasikan uang dibidang properti khusunya.
3. Dapat
memilih investasi dengan benar dan tepat.
BAB
II
A. Pengertian
Investasi Properti
Properti investasi adalah properti (tanah atau
bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh
pemilik atau lessee/penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental
atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.Properti yang digunakan
sendiri adalah properti yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui
sewa pembiayaan) untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif
Properti berkaitan
dengan lahan (tanah), hunian, jenis bangunan perkantoran dan jenis bangunan
untuk perdagangan (komersial). Jadi bisnis properti dapat diartikan sebagai
kegiatan pertukaran barang, jasa atau uang yang berkaitan dengan lahan, hunian,
bangunan perkantoran dan bangunan komersial.
Secara umum bisnis properti mempunyai tujuan antara
lain:
1.
mencari keuntungan/profit.
2.
mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan
3.
pertumbuhan perusahaan
dan
4.
tanggung jawab sosial.
Jenis-jenis investasi
dalam properti atau tanah, antara lain:
Secara
umum jenis investasi dibidang properti dapat dikategorikan dalam beberapa
jenis, antara lain adalah lahan (tanah), hunian (residensial), jenis
bangunan perkantoran, serta jenis bangunan untuk perdagangan (komersial).
a.
Jenis investasi lahan
(tanah) terkait dengan jual beli lahan (tanah) kosong yang
diperjualbelikan atau lahan kosong beserta bangunan diatasnya atau berupa tanah
kavling yang sudah matang siap bangun yang berada pada suatu lingkungan yang
sudah dilengkapi dengan prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, drainase,
listrik, air bersih dan telephon dimana setelah bangunan didirikan jaringan
tersebut siap untuk dilakukan penyambungan ke rumah tersebut.
b.
Sedangkan jenis
investasi hunian (residensial) adalah terkait dengan jual beli hunian atau rumah
yang sudah terbangun, dimana kondisi dari lingkungan yang disediakan lebih
lengkap prasarana dan sarananya termasuk adanya fasilitas umum dan fasilitas
sosial yang telah ditetapkan dalam site plannya.
Investasi
dibidang properti dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat terkait
dengan tingginya kebutuhan akan hunian. Kebutuhan akan perumahan tidak hanya
dikembangkan dalam tipe sederhana saja tetapi lebih dikembangkan pada tipe
menengah dan mewah. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha besar dibidang properti
memiliki pandangan terhadap kondisi perekonomian secara umum dalam kondisi
semakin membaik, sehingga besarnya investasi dibidang ini memiliki pengaruh
yang besar pula untuk mendorong bergairahnya pengembangan bisnis properti
dimasa mendatang.
B. Kelebihan
dan Kekurangan Investasi Properti
Kelebihan investasi tanah atau properti,
antara lain:
1. Nilai
properti cenderung naik dari waktu ke waktu, terutama bila sudah direnovasi.
2. Bisa
dipergunakan sebagai passive income, yaitu setelah membeli
mungkin rumah dipergunakan sebagai kos-kosan.
3. Properti
bisa dipergunakan sebagai jaminan bila suatu ketika kondisi keuangan investor
sedang di ujung tanduk.
4. Rendah resiko, Meskipun
dana yang diperlukan cukup besar untuk berinvestasi di sektor properti, tetapi
memiliki resiko yang kecil. Investasi properti tidak memiliki resiko sebesar
investasi dalam bentuk saham. Hal ini karena pergerakan nilai properti tidak
sekencang saham. Apabila saham akan terus berpatokan dengan kondisi pasar dan
mengalami nilai yang naik turun, sedangkan properti pergerakannya tetap stabil.
Dengan begitu, investasi ini cocok bagi investor yang tidak ingin mendapatkan
resiko yang terlalu tinggi.
5. Memiliki nilai tambah, Properti
akan memiliki nilai tambah yang cenderung besar. Nilai tambah ini dapat berasal
dari pengembangan pembangunan, dimana properti dibangun di atas bidang tanah
kosong kemudian dapat digunakan dan mendapatkan keuntungan yang berlipat.
Misalnya, sebuah cafe dibangun di atas tanah kosong, tetapi memiliki letak yang
strategis dengan akses fasilitas yang baik. Selain itu, bangunan juga
dipercantik dengan arsitektur yang menarik. Dengan begitu, usaha yang
dijalankan menggunakan properti tersebut akan menghasilkan keuntungan yang
tinggi. Selain itu, dengan letak properti yang strategis, harga sewa juga akan
berbeda dengan properti yang berada pinggir kota.
6. Memiliki keuntungan yang
meningkat dari tahun ke tahun, Properti akan
memiliki nilai yang meningkat dari tahun ke tahun. Keuntungan tersebut seperti
sewa atau kontrak. Setiap tahunnya harga sewa atau kontrak tersebut juga
mengalami kenaikan karena kelangkaan lahan. Selain itu, untuk penjualannya
sendiri, properti juga akan terus naik setiap tahunnya karena mengikuti
perkembangan zaman dan nilai mata uang. Bukan hanya itu, investasi ini juga
bisa menjadi salah satu aset ketika pensiun. Pengalokasian dana masa muda
dengan cara berinvestasi properti sangat tepat untuk jangka panjang.
7. Dapat dijadikan agunan.Bagi
investor yang sudah berinvestasi properti bisa digunakan untuk pengajuan
pinjaman atau agunan. Keuntungan dari investasi properti akan lebih mudah
mendapatkan pinjaman. Melalui cara ini, investor bisa berinvestasi lagi pada
properti yang lain. Lalu, untuk pengembalian hutang juga tidak perlu khawatir.
Dengan keuntungan yang meningkat hasil yang didapatkan juga bisa balik modal.
Hanya saja, perlu memperhitungkan dengan cermat antara jumlah pinjaman dengan
keuntungan yang didapatkan setiap bulannya.
8. Terlihat secara fisik, Apabila
investasi deposito, emas, atau saham tidak terlihat bentuk fisiknya, maka
investasi properti terlihat jelas. Dengan begitu, investasi di sektor properti
sangat diminati oleh masyarakat.
9. Investasi jangka panjang, Investasi
properti memiliki peluang untuk mengalokasikan dana jangka panjang dibandingkan
dengan investasi deposito atau emas. Selain itu, sifat properti juga mampu
bertahan lama, tetapi tidak mengurangi harga. Kapitalisasi harga jual dan harga
beli juga tergolong menguntungkan, sehingga meskipun untuk jangka panjang,
keuntungan tetap besar.
10. Sebagai pendapatan tetap, Bagi
investor yang menginginkan pendapatan tetap, properti bisa mendatangkan
keuntungan dengan harga yang tetap. Misalnya, investor bisa menyewakan
propertinya dengan harga sewa tertentu. Pembayaran sewa tersebut akan menjadi
pendapatan tetap sampai waktu sewa berakhir atau penyewa berhenti. Selain itu,
harga sewa juga dapat bertambah dari tahun ke tahun.
11. Proteksi terhadap inflasi, Perekonomian
negara selalu tidak stabil. Naik turunnya nilai mata uang menyebabkan laju lalu
lintas juga mengalami penghambatan. Banyak investor yang tidak menginvestasi
dananya karena keuntungan juga tidak pasti. Dengan investasi properti, investor
tidak memiliki masalah meskipun terjadi inflasi. Nilai properti tidak akan
berpengaruh meskipun nilai mata uang mengalami naik turun. Bagi investor yang
tidak ingin memiliki resiko ketika terjadi inflasi yang terus menerus, maka
investasi properti sangat cocok.
12. Harga properti lebih stabil, Investasi
properti tidak berpengaruh pada masalah perekonomian negara. Apabila investasi
saham akan terpengaruh dengan perubahan ekonomi sekecil apapun, sedangkan
properti tidak akan terpengaruh. Harga properti akan tetap stabil meski
perekonomian negara naik turun. Dengan begitu, investor tidak perlu takut
kehilangan uangnya ketika perekonomian negara memburuk.
13. Kebanggaan kepemilikan, Sifat
properti yang terlihat secara fisik membuat investor memiliki nama pada
properti tersebut. Dengan begitu, investasi properti mampu membanggakan
kepemilikan investor. Apalagi jika investor sudah memiliki jabatan dan nama
yang dikenal di masyarakat, maka investasi properti akan mendapatkan jalan yang
mudah.
14. Tidak memerlukan keahlian
yang tinggi, Ketika memilih berinvestasi di
bidang properti, investor tidak memerlukan keahlian yang tinggi seperti saham.
Hanya dengan memiliki modal dan memilih jenis properti seperti apa, investor
sudah bisa menanamkan modalnya. Dengan begitu, investor tidak perlu menyusun
berbagai strategi dan keahlian dalam mengelola investasi tersebut.
15. Modal utama kecil, Investasi
di sektor properti tidak membutuhkan uang muka yang besar pada awal investasi.
Meskipun uang muka kecil dan adanya pembayaran setiap bulannya, tetapi
keuntungan yang akan didapatkannya jauh lebih besar. Jadi, untuk para investor
yang ingin menanamkan modalnya di sektor bidang properti tidak perlu khawatir.
16. Pangsa pasar luas, Bisnis
properti di jaman sekarang ini memiliki peluang yang besar mengingat masyarakat
terus bertambah dari tahun ke tahun. Properti tentu saja banyak dicari terutama
ketika terjadi urbanisasi. Selain itu, meluasnya pasar membuat jenis properti
juga semakin beragam, mulai dari harga yang rendah sampai tinggi. Investasi
properti tentu saja memiliki peluang besar ketika arus globalisasi berkembang
pesat seperti sekarang ini.
Kekurangan
investasi tanah atau properti
1. Bila
investor membeli properti secara kredit, maka bisa jadi biaya cicilan bila
ditotal jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan membeli secara tunai.
2. Untuk
membeli secara tunai dibutuhkan modal yang sangat besar, terlebih bila properti
berada pada lokasi yang strategis.
3. Bisa
juga membeli properti dengan harga terjangkau yang tidak terlalu mahal, namun
lokasinya biasanya sangat jauh dari mana-mana dan malah menyulikan investor
bila ingin menjualnya lagi.
4. Bila
ternyata bahan-bahan dalam pembuatan properti tersebut kurang bagus, maka
investor harus mengeluarkan biaya lagi untuk merenovasi.
5. Bila
investor tidak sanggup membayar cicilan yang itu artinya properti disita, maka
uang yang sudah terlanjur dibayarkan tidak akan kembali lagi.
6. Likuiditasnya
rendah, dalam arti bila investor membutuhkan dana segar dan cepat, investor tak
bisa langsung mendapatkan uang dari hasil penjualan properti karenauntuk
mencari pembelinya bukanlah hal yang mudah sekalipun properti tersebut berada
pada lokasi yang strategis.
7. Gelembung Properti. dikenal
juga dengan istilah property bubble. Hal ini ditandai dengan melonjaknya harga
perumahan akibat meningkatnya permintaan dan spekulasi.Ibarat balon udara yang
terus membesar, permintaan akan mandeg dan kelebihan pasokan akan membuat harga
properti menurun. Kayak yang terjadi di Amerika Serikat pada medio 2006, yang
menyebabkan resesi ekonomi dan berimbas pada perekonomian global.
8. Biaya Perawatan dan Asuransi,
Properti juga perlu dirawat buat menjaga
nilai investasinya. Rumah yang terawat tentu bakal menarik minat pembeli dan
mendongkrak harga jualnya.Kita juga harus merogoh kocek buat membeli asuransi
agar properti terlindung dari ancaman kebakaran atau bencana alam. Kalau
properti nggak diasuransikan bisa-bisa malah menuai kerugian.
9. Modal Besar, Nggak
bisa dimungkiri, investasi properti termasuk investasi padat modal alias
memakan modal besar. Maka diperlukan persiapan matang sebelum terjun ke bisnis
properti supaya keuangan nggak tergerus.
10. Lokasi, Pemilihan
lokasi yang strategis sangat krusial dalam bisnis properti. Kalau lokasi
tergolong jauh dan kurang strategis, bisa saja kita bakal mengalami kesulitan
dalam memasarkan produk properti tersebut. Sebelum mulai menginvestasikan
uang tentu kita harus mempelajari dulu lokasi saat ini dan proyeksi dalam
beberapa tahun ke depan.
11. Kualitas Menurun, Ini
berhubungan dengan poin kedua. Layaknya barang buatan manusia, kualitasnya
pasti bakal menurun seiring waktu.Investasi properti menuntut pengawasan terhadap
kualitas material. Kalau sedari awal material bangunan yang digunakan nggak
memenuhi standar yang layak, nggak mustahil dalam jangka waktu beberapa tahun
kerusakan terjadi di sana-sini.
12. Status Tanah dan Bangunan, Menginvestasikan
modal besar pada properti yang masih dalam status sengketa itu fatal. Selain
membuang waktu untuk mengurus lewat notaris dan pengadilan, modal yang
digelontorkan bakal tambah membengkak.
13. Isu
keterjangkauan investasi atau affordability
investment merupakan hal yang harus diperhatikan sebagai sisi kelemahan
investasi properti karena harga properti biasanya akan ditetapkan berdasarkan
sifat pasar lokal. Sehingga pemilihan tempat untuk investasi properti pun juga
turut menjadi faktor yang sangat dipertimbangkan untuk menanamkan modal dalam
investasi properti.
14. Biaya
transaksi untuk investasi properti juga terkenal tinggi. Biaya ini biasanya
mencakup pajak seperti PPH dan BPHTB. Besarnya pajak PPH adalah 5% yang
dikenakan bagi penjual dan untuk BPHTB sebesar 5% dikenakan bagi pembeli.
15. Waktu
yang diperlukan untuk membeli properti pun tidak terbilang singkat seperti
jenis investasi lainnya. Hal ini dikarenakan pemilihan investasi properti harus
mempertimbangkan banyak hal mengingat investasi properti merupakan tipe
investasi yang high risk high return.
16. Meski
harganya terbilang meningkat, tetapi hal ini tidak berlaku bagi kualitas
properti itu sendiri. Setiap tahun, sebuah bangunan pasti akan mengalami
penyusutan fungsi, misalnya dalam bentuk ketahanan dan kekokohan bangunan. Maka
dari awal pembangunan properti ini harus sangat memperhitungkan pemakaian bahan
baku, di samping harga atau modal awal.
17. Investasi
properti merupakan investasi yang cukup rawan bila terjadi bencana alam atau
kecelakaan yang disengaja. Risiko ini bisa mulai dari risiko ringan hingga
risiko berat. Meski properti didaftarkan dalam asuransi, namun ada pengorbanan
lain yang harus dilakukan yaitu waktu yang mungkin tidak sebentar sehingga
pemilik modal harus mengkalkulasi kembali modal dan jangka waktu terkait dengan
keuntungan yang seharusnya didapat.
C. Pertimbangan
Sebelum Berinvestasi Properti atau Tanah
1.
Membeli properti di
lokasi strategis akan memberikan keuntungan dalam bentuk kenaikan harga atau
capital gain yang cukup tinggi.
2.
Mengetahui rencana tata
kota akan membantu investor properti dalam menentukan lokasi investasi yang
dirasa strategis dan cocok bagi target pasar. Sesuaikan juga dengan geografi
masyarakat yang ada di sekitar calon lokasi.
3.
Pertumbuhan kota
merupakan faktor yang cukup berpengaruh terhadap pembangunan investasi properti
karena dengan pertumbuhan kota atau daerah yang tinggi bisa menjadi faktor yang
melipat gandakan keuntungan investasi.
4.
Setiap berita merupakan
hal yang bisa menjadi faktor pertimbangan investasi. Dalam kaitannya dengan
investasi properti, investor harus memiliki pengetahuan luas terkait dengan
hal-hal yang akan mempengaruhi investasi properti seperti infrastruktur,
fasilitas sosial, pembukaan kampus maupun rumah sakit baru, dan lain-lain.
5.
Membeli properti yang
masih dalam tahap penawaran akan memberikan investor harga yang lebih rendah
daripada properti yang sudah selesai dibangun.
D. Tips
Meminimalkan Resiko Investasi Di Properti
Untukmeminimalisirterjadinyaresikodalampropertiharuslahmemiliki
tips-tips tertentu, berikutini tips
untukmeminimalisirresikodalambidangproperti, antara lain:
1.
Perhatikan Lokasi, Nilai atau harga
tanah di berbagai daerah sangatlah bervariasi. DI setiap tempat terdapat
perbedaan. Demikian juga dengan percepatan kenaikan harganya. Tanah di kota
tidak sama dengan di desa. Tanah di pusat kota, walaupun di “gang senggol”,
tidak sama dengan tanah di pinggiran kota.Tanah di kawasan industri tentu juga
tidak memiliki harga yang sama dengan tanah di wilayah perumahan, dan lain
sebagainya. Harga tanah yang paling cepat naik tentunya berada di wilayah pusat
bisnis karena banyak peminatnya sehingga relatif mudah diperjualbelikan atau
likuid. Karena itu harganya lebih mahal.
2.
Membeli Tanah Yang Bebas Sengketa, Jangan
pernah membeli tanah yang
statusnya belum jelas atau memiliki status masih dijaminkan kepada pihak lain
(misalnya bank). Atau tanah masih dalam perkara sengketa di pengadilan karena
beberapa kasus dan lainnya. Sebaiknya, memang tanah berisiko tidak dibeli
karena resiko terjadinya sengketa di kemudian hari sangat besar.
3.
Memastikan Dokumen Atau Surat-Surat
Tanah Lengkap, Kelengakapan dan keabsahan dokumen tanah merupakan hal yang
vital. Seperti sertifikat tanah (SHM atau SHGB), IMB, kalau ada bangunannya
mintalah kopian cetak biru bangunannya (blue print-nya), juga SPPT PBB tahun
terakhir.Dan jangan menjadi pembeli yang terlalu malas atau terlalu percaya
kepada penjual. Usahakan untuk tetap memeriksa data-data pada dokumen tanah dan
mencocokanya dengan kenyataan fisik (luas tanah, lokasi, masa berlaku, dll).
4.
Asumsi Return Hasil Investasi, Investasi
properti yang baik adalah yag bisa memberikan penghasilan maksimal, baik berupa
pendapatan tetap (dari uang sewa) maupun potensi kenaikan harganya (selisih
harga jual beli). Hitunglah berapa asumsi return hasil investasi yang bisa
didapatkan dari kenaikan harga tanah di daerah tersebut.
5.
Perhitungan Biaya Dengan Cermat, Return
hasil investasi akan berkurang karena biaya-biaya, misalnya biaya pembelian
tanahnya, PBB tahunan, renovasi atau perawatan, listrik, telepon, kebersihan,
dan lainnya. Temukan cara legal agar kita dapat menekan jumlah-jumlah biaya
tersebut secara maksimal.
E. Jenis
Investasi Properti yang dapat Digunakan oleh Individu
1. Investasi Tanah.
Membeli tanah dengan tujuan investasi terbilang mudah, yang terpenting memeriksa dengan teliti legalitas tanah
tersebut. Nama pemilik tanah harus sesuai dengan yang tertera pada sertifikat.
Pastikan pula ukuran tanah sesuai dengan sertifikat dan pastikan di mana
batas-batasnya.Jika ingin harga tanah naik dengan cepat, pilih lokasi yang
strategis. Investasi tanah kosong memiliki beberapa keuntungan antara lain biaya
perawatan yang minim. Keuntungan bisa didapat secara maksimal jika menjualnya
untuk jangka panjang, misalnya lima tahun ke depan.
Apabila menyewakan tanah kosong, umumnya yield-nya tidak terlalu besar
yaitu hanya 0,5% – 2% per tahun. Yield maksudnya adalah keuntungan yang diperoleh
dari nilai sewa per tahun dibandingkan dengan harga properti.Kekurangan lainnya
adalah ketika ukuran tanahmu terlalu luas, akan sulit menjualnya. Kecuali
menjual dalam bentuk tanah kavling. Menjual tanah kavling kerap lebih mudah
ketimbang menjual tanah yang berukuran sangat luas.
2. Menyewakan rumah.
Apabila menyewakan rumah dapat mendapatkan yield 3% – 5% per tahun atau
lebih tinggi dari itu dengan menyewakan rumah. Mengingat rumah adalah kebutuhan
pokok, maka tak usah khawatir akan sepinya peminat. Namun, tetap harus
memperhatikan baik-baik terkait lokasi.Jika ingin mendapatkan hasil yang baik,
pilihlah lokasi yang strategis misalnya dekat keramaian, perkantoran, atau pabrik.
Sama dengan tanah, juga bisa mendapatkan keuntungan dengan menjualnya untuk
jangka panjang.Namun, berbeda dengan tanah yang biaya perawatannya minim,
investasi rumah memerlukan biaya perawatan lebih besar.
3. Bisnis indekos
Apabila tergiur dengan hasil yang lebih tinggi, pilihlah bisnis indekos
dibandingkan rumah sewa. Bisnis ini berpotensi mengantongi yield di kisaran 5%
– 7% per tahun. Keunggulan bisnis indekos adalah juga berpeluang mendulang untung
dari usaha tambahan misalnya catering dan laundry. Ingat, pilih lokasi dekat
perkantoran atau kampus agar bisnis indekos lebih lancar.
4. Investasi apartemen dan kondominium.
Kebutuhan akan hunian vertikal meningkat seiring dengan semakin terbatasnya
lahan. Investasi pada hunian vertikal pun menjanjikan. Investasi apartemen dan
kondominium berpotensi menorehkan yield 7% – 12% per tahun. Kekurangannya,
memilih apartemen atau kondominium untuk investasi properti harus lebih teliti.
Jika salah pilih apartemen atau kondominium maka akan sulit mendapatkan hasil
maksimal. Misalnya lokasi yang kurang strategis, atau harus berurusan dengan
pengembang maupun manajemen gedung yang kurang baik.
5. Investasi ruko, kios, dan toko.
Seperti halnya investasi properti jenis lainnya, investasi ruko, kios, dan
toko sangat bergantung pada lokasi. Akan semakin mudah menemukan penyewa jika
lokasinya strategis. Jika salah pilih lokasi, maka akan terancam sulit
mendapatkan penyewa dan juga sulit untuk menjualnya kembali. Yield untuk roko
berkisar 6% – 9% per tahun. Sementara investasi kios/toko menjanjikan yield 5%
– 10% per tahun.
Investasi
properti merupakan investasi jangka pajang dan dikategorikan sebagai aset tidak
lancar, jenis investasi properti ini yaitu tanah, bangunan, ruko, apartemen,
dan lain sebagainya.
Adapun
kelebihan dari investasi ini adalah Nilai properti cenderung naik dari waktu ke
waktu, terutama bila sudah direnovasi, Bisa dipergunakan sebagai passive income,
yaitu setelah membeli mungkin rumah dipergunakan sebagai kos-kosan, Properti
bisa dipergunakan sebagai jaminan bila suatu ketika kondisi keuangan investor
sedang di ujung tanduk.
Sedangkan
kekurangannya adalah apabila investor
membeli properti secara kredit, maka bisa jadi biaya cicilan bila ditotal
jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan membeli secara tunai, Untuk
membeli secara tunai dibutuhkan modal yang sangat besar, terlebih bila properti
berada pada lokasi yang strategis.
Cara
meminimalkan resiko investasi properti antara lain, memperhatikan
lokasi, membeli tanah yang bebas sengketa, memastikan dokumen atau surat-surat
tanah lengkap, asumsi return hasil
investasi, perhitungan biaya dengan cermat
.
Demikianlah
tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan kami untuk
mengembangkan potensi yang ada dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa
dipahami oleh para pembaca. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para
pembaca, khususnya dari Dosen yang telah
membimbing kami dan para Mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini. Apabila ada
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Anoraga, Pandji (2005), Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, Rineka
Cipta, Jakarta.
Ariefiansyah, Miyosi. 2011. Jago Investasi.
Jakarta: Laskar Aksara
Marlina, Endy dan Sastra M., Suparno (2005), Perencanaan dan Pengembangan Perumahan,
CV Andi Offset, Yogyakarta.