Dizaman modern ini, yang mana teknologi
semakin canggih dengan berbagai variasi yang dimiliki, didalam suatu perusahaan
terdapat public relation (PR) yang berkaitan erat dengan teknologi dan harus
senantiasa update terhadap setiap perkembangan teknologi terutama kemajuan
media social. Kemampuan dan keberhasilan PR dalam melakukan tugasnya melalui
kegiatan komunikasi dan penerapan strategi komunikasi secara tepat sasaran akan
sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan
reputasinya. Dengan demikian, agar dapat membangun reputasi perusahaan dengan
baik, praktisi PR harus dapat menjalin komunikasi dengan masyarakat sebagai stakeholders dan media massa. Karena PR
berfungsi untuk membangun dan menjaga hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan
antara perusahaan dengan public maupun pihak lain.
Didalam setiap perusahaan maupun
organisasi, kegiatan PR dilakukan secara berbeda-beda, terdapat perusahaan yang
memiliki divisi bagian PR atau humas dan diberi kepercayaan untuk bergerak pada
bagian kehumasan. Terdapat pula perusahaan yang menyerahkan fungsi humas kepada
bagian lain yang dianggap relevan, seperti pada bagian kesekretariatan,
resepsionis dan bagian umum. Serta terdapat pula perusahaan yang belum
menyadari kedudukan PR dalam perusahaan sehingga PR tidak terprogram secara
terencana.
Saat ini kedudukan PR mempunyai peran
yang sangat penting dalam suatu organisasi maupun perusahaan. Menurut John Tondowidjojo,
dalam buku kedudukan humas dalam
organisasi, humas diakui sebagai bagian jajaran kebijakan pimpinan. Humas
harus berada langsung dibawah direksi. Humas harus mampu menyampaikan
kebijaksanaan pimpinan sehingga ia harus berada dipihak yang berhubungan dengan
pimpinan seluruh jajaran manajemen (2004:122).
Suatu perusahaan mampu berkembang dan
sukses dikarenakan kemampuan PR dalam menilai serta menciptakan opini public yang
baik bagi perusahaan. Sehingga public mampu menerima perusahaan dengan positif.
Dengan begitu kedudukan PR juga meranah pada kedudukan eksternal dan internal,
yang mana dalam eksternal PR berhubungan langsung dengan masyarakat, konsumen
dll. Sedangkan dalam internal PR berkedudukan tinggi dibawah direksi yang
menciptakan komunikasi dan sinergi perusahaan.
Selain mempunyai kedudukan tinggi dan
penting, praktisi PR juga berperan sebagai, pertama ialah expert preciber communication yang mana praktisi PR dianggap
sebagai orang yang ahli. Kedua, problem
solving process facilitator yang mana PR berperan sebagai fasilitator dalam
proses pemecahan masalah serta dilibatkan dalam setiap manajemen ketika
menghadapi krisis. Ketiga, communication
facilitator yang mana praktisi PR berperan sebagai jembatan komunikasi
antara public dengan perusahaan. Keempat, technician
communication yang mana dalam hal ini praktisi PR berperan sebagai
pelaksana teknis komunikasi.
Referensi:
John Tondowidjojo, Kedudukan Humas dalam Organisasi,Bandung. Remaja Rosda Karya. 2004.
MGM Grand Hotel and Casino - Dr.MCD
BalasHapusMGM Grand Hotel and Casino is a 평택 출장샵 modern, classic, 보령 출장마사지 and memorable 군산 출장샵 stay at MGM Grand, one of the largest, most spectacular 태백 출장샵 entertainment and 익산 출장안마 gaming